CERPEN

Biar ga bosen baca materi dan kegiatan doang di blog ini, kita punya salah satu cerpen tentang masalah remaja nih, karya anak PIKR SMAN 11 BEKASI lohh! Yuk dibaca!


*****


Terlihat seorang murid pelajar sedang tertidur di kelas, sudah sering dia seperti itu bahkan sampai dipanggil ke ruang kepala sekolah. Dia itu pintar nilainya pun bagus tapi sering bolos, telat dan tidur di kelas. 

Dia dan teman-temannya terlihat sedang mengoda seorang perempuan saat kantin sepi.

"hai cantik. Apa kau ada acara nanti malam?" godanya sambil memegang tangan perempuan itu.

"Yakkk kalian mau apa dengan teman ku?" teriak seseorang 

"berani sekali kau membentak kami" ucapannya memegang dagu gadis itu.

Plakkkk
Membuatnya langsung melotot

"wuaaa pasti sakit rasanya" ucap teman-temannya

"apa? kau mau marah? Beraninya dengan perempuan payah" ucap perempuan itu lalu menarik tangan temannya dan pergi

"baru kali ini seorang Liel ditampar perempuan" 

"bahkan matanya sampai melotot"

Liel pun pergi meninggalkan Vian dan Johsua .
.
.

Liel memperhatikan perempuan itu yang sedang main bersama teman-temannya sambil tertawa bahagia.

"hei kau apa kau kenal perempuan yang rambutnya di ikat satu?" tanyanya 

"maksud kakak, Jia"
.
.

Liel tertidur di kelas sampai larut malam dan teman-temannya meninggalkannya. Dia langsung pergi mengambil motornya dipakiran dan melihat seseorang sedang menunggu di gerbang. Liel menghentikan motornya tepat di depan perempuan itu.

"apa yang kau lakukan malam-malam begini masih di sekolah?" tanyanya membuat gadis itu menoleh.

"ternyata kau lagi" tambahnya

"ada juga aku yg bertanya seperti itu" ketus Jia

"aku hanya tertidur. Ke arah mana rumah mu?"

"mau apa kau? Mengantar ku? Tidak terimakasih" 

"baiklah kalau begitu semoga kau bahagia di tempat yg gelap dan sepi" ucapnya lalu memakai helmnya.

"boleh aku nebeng?" ucap Jia pelan.

"cepat naik sebelum aku berubah pikiran" 
.
.

sudah 2 minggu lebih Liel berusaha mendekati Jia entah di sekolah atau lewat sms tapi Jia masih bersikap cuek, jutek dan ketus padanya bahkan Jia selalu memarahinya.

Suatu hari Liel tak menjemput Jia atau menggangunya membuat Jia merasa aneh.

"hei Jia sedang apa kau di kelas ku? Mau mencari Liel" ucap Vian

"ahhh tidak aku cuma kebetuan lewat" ngelesnya

"apa kau tidak tahu Liel kecelakanan?" 

"benarkah? Apa dia baik-baik saja?"

Vian menceritakan Liel kecelakaan karena balapan liar yg dia lakukan sampai kakinya patah.
.
.

Sepulang sekolah Jia menjenguk Liel di rmh sakit dia sedang tertidur sendirian di ruangannya. Tak lama Liel terbangun.

"sejak kapan kau disini?" tanyanya 

"baru saja. Kenapa bubur mu masih utuh?" 

"aku tidak suka, rasanya tidak enak"
"apa kau tidak lapar? Di sini tidak ada makanan sama sekali. Apa tidak ada yg berkunjung?" 

"tidak ada yg perduli pada ku. Orang tua ku sibuk mana mungkin ingat aku" ucap Liel melihat ke arah lain

"Yakkk kenapa berkata seperti itu? Mereka pasti mengawatirkan mu apa lagi kalau mereka tahu kau kecelakan karena balapan liar"

"kau tidak tahu apa pun tentang aku" 

"memang aku tidak tahu yg aku tahu kau anak berandalan yg suka buat masalah"

"Liel lihatlah aku bawa makanan. Ternyata ada Jia di sini" ucap Joshua baru masuk.

"aku sudah mau pulang" 
.
.

Jia selalu menemani Liel sepulang sekolah dan akhir pekan di rumah sakit, mereka sekarang lebih dekat bahkan tertawa bersama. Jia merasa kasian pada Liel selain dirinya dan teman-temannya tidak ada yg menjenguknya.

"Hei Jia apa kau tahu hari ini hari apa?" ucap Vian

"hari senin. Memang kenapa?" 

"kau benar-benar tidak tahu Liel ulang tahun hari ini" ucap Joshua

"kenapa kalian tidak bilang dari kemarin-kemarin. Aku bahkan tidak menyiapkan apa pun" 

Sepulang sekolah Jia membeli kue lalu ke rumah sakit. Jia membuka pintunya lalu menyanyikan lagu sambil membawa kue.

"Happy Birthday Liel Happy Birthday Happy Birthday Happy Birthday Liel Tiup Lilinnya Tiup Lilinnya... "

Liel membuat harapan lalu meniupnya

"maaf telat aku baru tau kau ulang tahun hari ini maaf"

"tidak usah merasa bersalah seperti itu" 

"sebagai gantinya aku akan menyanyikan sebuah lagu untuk mu"

Jia pun menyanyikan sebuah lagu saat dipertenggahan Liel menangis.

"kenapa? Apa suaraku jelek? Aneh ya" cemas Jia 

"ah tidak baru kali ini ada seseorang yang menyanyikan lagu untuk ku bahkan ibu ku saja tidak pernah. Aku kenal orang tua ku saja setelah umur 2 tahun. sedih ya seperti anak terlantar. Mereka lebih mementingkan perkerjaan seperti sekarang ini" ucapnya 

"maaf aku membuat mu sedih maaf aku tidak tahu"

"aku tidak sedih, aku menangis  bahagia" 
.
.

Beberapa hari kemudian Liel, Joshua dan Vian sedang bertengkar. Liel selalu merasa sangat benar dan tidak pernah mau salah.

"kenapa kau egois? Selalu saja memasakan ke hendak mu sesuka hati" 

"aku tidak egois. mereka saja tidak mau mengikuti mau ku"

"kau fikir kau siapa bisa menyuruh orang lain. Mereka bukan babu mu. Kau selalu membutuhkan mereka"

"aku bisa hidup sendiri tanpa mereka"

"mau sampai kapan kau seperti itu? sadar kau tidak hidup sendirian kau harus menghargai orang lain.suatu saat kau akan membutuhkannya" 

"apa selama ini aku salah? selalu merasa benar dan tidak membutuhkan orang lain dalam hidup ku"

"itu yg membuat mu selalu merasa kesepian dan merubah mu menjadi seorang yg berandal. Apa kau tidak mau merubah jalan pikiran mu"

"aku akan berusaha tidak seperti dulu lagi"

"benarkan. Kalau begitu berhenti bolos, tidur di kelas, telat atau balapan liar dan lain-lain"

"iya aku janji" 
.
.

Liel akhirnya keluar dari rumah sakit dan masuk sekolah lagi sekarang dia tidak pernah bolos lagi. 

Suatu malam ada yg sms Jia dan menanyakan nomer Liel. Jia memberitahunya dan bertanya kenapa. Ternyata Liel dan teman-temannya asik minum. Jia pun pergi mencari Liel dan teman-temannya.

"Yakkk apa yg kalian lakukan minum-minum disini dan kau Liel bukannya mau berubah mana janji mu apa lagi kau masih minum obat. Aku kecewa pada mu" teriak Jia membuat Liel tersadar akan tindakannya

Liel pun mengejar Jia

Brakkkkk

Sebuah mobil menghantam Jia begitu cepat. Liel yg melihatnya hanya terperangah dan menghampiri Jia yg belumuran darah dan memeluk badan Jia yg mulai pucat pasih.

"Jia sadarlah kumohon. Aku janji kali ini aku akan berubah" ucap Liel sambil menangis kencang.
.
.

Liel selalu merawat Jia selama sakit bahkan Liel dan teman-temannya sekarang sudah tidak pernah bolos atau keluyuran malam-malam. sekarang mereka menjadi anak yang rajin. Sekarang Liel berusaha mengerti orang tuanya sibuk berkerja demi dia yg bisa hidup mewah dan berkecukupan.

-Yua

Admin PIKR11

Bukan remaja biasa. He Ho ! Ayo follow blog PIKR11 biar gak ketinggalan postingan terbaru nya! :D

Twitter PIKR

Download Aplikasi PIKR