"Ih, kan yang salah dia ! kenapa harus aku coba, yang minta maaf ?? ̶M̶e̶n̶d̶i̶n̶g̶ ̶m̶i̶n̶t̶a̶ ̶p̶i̶s̶c̶o̶k̶  !"

        Mungkin, kalimat di atas pernah terucap oleh kita ataupun teman kita yang sedang dalam masalah baik dengan teman, adik, kakak, maupun pacar. Pada umumnya, sebuah permasalahan yang terjadi , disebabkan karena sikap ego seseorang. Keegoisan yang tinggi, dan keinginan untuk 'menang sendiri', dapat membuat masalah berbuntut panjang, jika tidak segera diselesaikan dengan bijak dan dengan pikiran yang jernih.
 
         Hanya dengan pemikiran yang bijak dan jernih ini, sebuah permasalahan dapat terselesaikan. Salah satu-nya adalah dengan meminta maaf dan saling memaafkan. Dengan memaafkan orang lain ataupun diri sendiri, percaya atau tidak, itu dapat membuat pikiran menjadi tenang, menghilangkan rasa cemas ataupun khawatir. Bahkan dapat menstabilkan tekanan darah kita.

         Untuk Meminta maaf dan memaafkan dibutuhkan kesungguhan, keikhlasan, dan keberanian dalam diri. Kemudian muncul pertanyaan "Bagaimana sih cara memaafkan, padahal dia telah membuat hati kita terluka?

         Pertama, yakinlah, dengan memberi maaf atau meminta maaf, hati kamu akan menjadi lebih tenang, tentram dan damai. Dendam, hanya membuat diri kita menjadi lebih buruk. Kemudian terimalah dengan ikhlas segala situasi yang sedang terjadi. Belajarlah untuk memetik hikmah dari apa yang telah terjadi.

Lalu bagaimanakah cara meminta maaf yang baik? Beberapa cara untuk meminta maaf dengan baik adalah seperti dibawah ini;

1. Mengaku salah.

     Sadarilah bahwa kamu telah berbuat salah. Mengaku salah adalah salah satu faktor penting ketika minta maaf.
   

2. Tepat sasaran. 

   Katakan maaf secara langsung dan dengan kalimat yang tidak berbelit-belit.
   

3. Tenang. 

    Meminta maaf dalam keadaan emosi percuma saja. Kalau kamu belum bisa  tenang, katakan padanya bahwa kamu butuh waktu untuk sendiri.

4. Tidak perlu menyalahkan. 

   Jangan balik menyalahkan hanya untuk membenarkan sikapmu. Sama saja kamu tidak minta maaf, melainkan menyalahkannya.

5. Tulus ketika minta maaf. 

   
   (sumber: Ayahbunda(dot)com)