Assalamu'alaikum~ Salam GenRe!
mau ngebahas masalah remaja niiih. sekarang itu makin banyak anak - anak muda yang sudah menjadi pengguna narkoba, contohnya belum lama ini si seleb Roger... Roger siapa itu Roger hehe.. dia kabarnya OD dimobil. Nah, kenapa ya, remaja tuh rentan terhadap narkoba? Yuk kita ulas!1. Jiwa remaja yang masih labil
Jiwa remaja yang masih labil, mudah dipengaruhi dan diiming-imingi oleh kenikmatan semu tanpa memikirkan akibatnya di masa depan. Hal itu terjadi karena remaja sedang berada dalam masa pencarian jati diri, yaitu mencari siapa dirinya dan apa yang seharusnya ia perbuat sebagai individu.
2. Dorongan kuat untuk mencoba hal-hal baru
Dalam proses pencarian jati diri, remaja akan melakukan eksplorasi diri dengan mencoba segala hal baru atau petualangan hidup, seperti kehidupan seks dan penggunaan narkoba.
3. Rasa ingin tahu yang tinggi (baca: KEPO)
Kalau di masa kanak-kanak, keingintahuan terhadap sesuatu diatasi dengan pelontaran berbagai pertanyaan kepada orang dewasa, maka remaja akan lebih tertarik untuk mencari tahu sendiri jawabannya dan mencoba secara langsung.
4. Jiwa remaja penuh gejolak pemberontakan
Gejolak tersebut adalah gejolak ingin mendapatkan pengakuan bagi keberadaan dirinya. Ia juga ingin mendapatkan kepercayaan dan tanggung jawab, berprestasi, menunjukkan keberanian, menonjolkan diri, mendapatkan penghargaan, kebebasan, dan kemandirian. Remaja juga cenderung menunjukkan pemberontakan pada kekuasaan otoritas seperti orangtua, guru, atau orang dewasa lainnya serta nilai, norma dan aturan yang berlaku yang dianggap mengekang.
5. Pengaruh kuat kelompok pergaulan
Hal yang paling terlihat sekali di masa remaja yaitu terbentuknya kelompok-kelompok pergaulan teman sebaya (peer) yang ditandai oleh kekompakan, kesetiaan, dan solidaritas yang tinggi pada kelompoknya. Kepatuhan kepada teman sebayanya bahkan mengalahkan kepatuhan remaja kepada orangtua. Solidaritas terhadap peer sebenarnya dapat menjadi hal yang positif bagi pengembangan kepribadian, penemuan identitas diri, peningkatan self esteem, dan pengembangan kepekaan dan ketrampilan sosial selama peer remaja adalah peer yang positif, bukan justru destruktif.
6. Tekanan dari orang tua dan lingkungan yang kurang memahami remaja
Gejolak pemberontakan remaja seringkali diperparah oleh sikap dan perlakuan orang tua dan lingkungan yang tidak memahami mereka. Orangtua yang memandang anak adalah sepenuhnya miliknya yang harus dijaga, dilindungi, diarahkan sesuai aturan yang dianggap baik oleh orang tua. Orang tua tersebut justru akan semakin berusaha menekan dan menghukum jika perilaku anaknya tidak sesuai dengan harapannya. Dampaknya adalah remaja justru akan lari dan semakin kuat menggabungkan diri pada teman-teman yang lebih memahami keinginannya. Jika teman-teman yang ia temui adalah pecandu narkoba aktif maka ia akan terbawa ke lingkungan yang salah.
7. Rasa frustasi karena tidak terpenuhinya kebutuhan dan keinginan remaja
Setiap orang memiliki kebutuhan termasuk remaja. Kebutuhan akan rasa aman, harga diri, dan juga eksistensi diri. Remaja mudah sekali terpengaruh lingkungan pergaulan ataupun media massa yang membuat kita ingin menirunya. Jika keadaan atau lingkungan membuat remaja tidak mendapatkan apa yang diinginkan akan menimbulkan perasaan tertekan yang dapat memicu pelarian seperti penyalahgunaan narkoba.
dari ulasan diatas, bisa kita simpulkan bahwa semua berperan dalam mencegah para remaja menyalahgunaan narkoba. Kita semua harus memandang serius hal ini, karena negeri Indonesia yang kita cintai ini akan hancur, jika kaum remaja yang menjadi penerus perjuangan telah hancur oleh narkoba.
semoga artikel ini bermanfaat.salam GenRe!
source: psikolog-vinnacaturinata.blogspot.com
images source: images.google.com